Rabu, 07 September 2011

Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (Part 2)



There is no time to wait a change when we have a chance – dastro



            Sahabat dastro yang Hebat dan Baik hatinya, Perasaan kita dapat menentukan sikap dan prilaku kita. Apa yang kita rasa terhadap sesuatu atau seseorang akan dikirimkan ke pikiran, dan pikiran akan menyalurkannya keseluruh tubuh sehingga hasil yang didapat berpengaruh pada sikap dan perilaku kita. Maka dari itu, aku pernah mengatakan dalam status di facebook bahwa orang yang hebat dan dewasa adalah orang yang dapat mengendalikan perasaannya agar selalu berperasaan positif. Karena, orang yang berperasaan positif tentu akan berpikir positif. Menurut Jack Canfield dan Mark Victor dalam buku Aladdin Factor disebutkan bahwa manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran setiap harinya. Kemudian, dari hasil penilitian fakultas kedokteran San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Berarti setiap manusia memiliki 48.000 pikiran negatif (sumber : Terapi Berpikir Positif – Dr. Ibrahim Elfiky). Itu yang aku dapat dari membaca buku Internasional Best Seller karangan Maestro Motivator Muslim Dunia, Dr.Ibrahim Elfiky, dalam bukunya Terapi Berpikir Positif.
Sahabat Dastro yang Baik Hatinya, Kualitas Hidup kita ditentukan oleh kualitas hati kita. Kualitas hati kita ditentukan oleh kualitas pikiran kita. Kualitas pikiran kita ditentukan oleh apa yang kita lihat, dengar dan rasa. Pikiran bersumber dari otak dan perasaan bersumber dari hati. Keduanya mempunya kekuatan yang luar biasa yang dianugerahkan Allah kepada segenap manusia. Pikiran yang diikiat oleh perasaan dapat memengaruhi intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, hasil, citra diri, harga diri, kondisi jiwa, dan kondisi kesehatan seseorang. Pikiran juga dapat melampaui batas ruang dan waktu. Pikiran dapat mengulang kejadian masa lalu dan memikirkan kondisi masa depan pada suatu tempat dengan jarak dekat maupun jauh. Ketika kita tidur dan bermimpi, pikiran kita membawa kita melawati ruang dan waktu tertentu dan tidak tentu. Pikiran pula yang menentukan kesuksesan dan kebahagiaan atau kegagalan dan kesengsaraan. Maka dari itu, kita kenal “The Secret”. Sebuah rahasia kehidupan manusia yang bersumber dari pikiran dan diikat oleh perasaan. Banyak orang besar telah mengetahui rahasia ini dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupannya. Law of Attraction adalah konsep dari rahasia ini. Hukum tarik menarik antara diri kita dengan alam semesta terhadap apa yang kita inginkan. Itu yang termaktub dalam buku “The Secret” karya Rhonda Byrne dan buku “Quantum Ikhlas” karya Erbe Sentanu. Allah telah mengetahui apa yang ada di dalam pikiran kita. Jadi, dari Hadits Qudsi di atas, Allah akan mengiyakan segala prasangka kita. Bukan begitu sastro (sahabat dastro) #halah? J setuju?  
Sahabat Dastro yang santun perangainya, mari sama-sama kita latih diri kita untuk selalu mengisi hati dan pikiran kita agar selalu positif. Mulai saat ini juga kita hindari menonton dan mendengarkan film-film dan lagu-lagu yang cengeng, horror, sexual, dan kriminil. Sekarang, kita kembali ke pokok pembicaraan kita yaitu melanjutkan ceritera KKN BADUY. Sahabat, apa yang aku tulis di Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (part 1) dan Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (part 2) adalah tulisan dari perspektif si penulis, yaitu aku sendiri. Jadi, tentu saja ini bersifat subjektif sesuai dari apa yang penulis rasa dan alami. Tentang judul, ini juga gagasan dan kreativitas dari penulis. Aku beritahu sahabat, banyak para penulis yang mencari judul yang menarik dan dapat memikat perhatian pembaca walaupun kontennya tidak begitu sesuai. Aku pun demikan, judulnya Menapak Tilas, namun kontennya diawal malah tentang kekuatan perasaan dan pikiran, hehehe. Aku juga beritahu sahabat, penulis yang baik biasanya memberikan poin negatif dan positif perihal isi cerita sehingga dapat memainkan emosi si pembaca namun akan lebih baik lagi jika penulis itu meberikan pesan positif semua terkait isi kepada para pembaca. Setuju?
Sahabat yang Hebat, dalam KKN BADUY, aku mempelajari banyak terkait karakteristik para sahabat kelompok KKN dan Masyarakat Baduy. ketika aku diamanahkan sebagai ketua KKN, tentunya ada kesempatan untuk ku,  mencoba menerapkan berbagai sifat yang sebaiknya diterapkan dan mencari tahu sifat orang lain. (Lho, ko dari tadi bicaranya sifat). Entah kenapa aku suka mempelajari karaktersitik seseorang hhe, aku sempat berpikir mungkin salah jurusan kali ya, aku lebih suka membaca buku self-development, motivasi, psikologi populer, bisnis marketing, dan biografi dibandingan dengan buku-buku TI. Hhe. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda tentang seseorang. Di suatu tempat dan komunitas, orang mengetahui perangai seseorang yang pendiam, pemberani, intelektual, dan pandai berbicara. Namun, di suatu tempat dan komunitas lain mungkin sebaliknya. aku mohon maaf kepada para sahabat kelompok KKN Baduy jika selama kepemimpinanku, mungkin aku terkesan apatis, lama dalam bertindak dan tidak menjaga integritas. Itulah yang aku lakukan untuk mengetahui respon para sahabat kelompok KKN.  Dari situ aku mengetahui bahwa keyakinan, percaya diri, ketegasan dan menjaga integritas itu penting! Keyakinan, kepercayadirian dan ketegasan memberikan pengaruh yang signifikan dalam kepemimpinan seseorang. Sebaliknya, keragu-raguan ibarat sebuah titik yang akan menjadi garis ketakutan. Kemudian, yang menentukan pengaruh seseorang dalam kepemimpinan adalah integritas! Integritas yang menentukan siapa kita di hadapan logika orang lain. Cara kita berbicara, cara kita berdiri, cara kita duduk, cara kita berjalan adalah penentu integritas. Itulah pelajaran yang aku dapatkan Selama berlangsungnya KKN.
Kami mendapatkan banyak pengalaman menarik selama kegiatan KKN berlangsung. Program utama kami adalah mengajar. Setiap orang di kelompok KKN mendapatkan tugas mengajar. Aku mendapatkan tugas mengajar Bahasa Inggris untuk kelas 5,6,7, dan 8 di SD Masyarikul Huda kampung Cicakal Girang Baduy. ketika mulai mengajar pertama kali di kelas 7, aku mulai pesimis terhadap kondisi murid yang kemampuan belajar dan semangatnya tidak sepadan dengan silabus dan modul yang diberikan. aku menyadarinya dan memulai dari hal-hal yang fundamental dalam bahasa inggris sebagai bahan review  dan aku mencoba menerapkan metode pengajaran yang aku dapatkan selama mengajar di dua Lembaga Bahasa Inggris. Setelah mengajar di kelas 7 dan 8 aku mengambil kesimpulan bahwa kemampuan dan semangat belajar para siswa di baduy masih kurang. Aku rasa sahabat yang lain juga berkesimpulan seperti itu. Namun, kita tetap optimis dalam mengajar dan memberikan gairah belajar kepada para siswa. Dihari berikutnya aku mengajar kelas 6 dan 5. Tersentak aku menemukan beberapa siswa yang mempunyai semangat belajar yang tinggi. Dialah Usri (kelas 6), sunarya (kelas 5), epon (kelas 5) dan semangat itu tertular pada sahabat lainnya seperti kusnadi (kelas 6), melawait (kelas 5), yadi (kelas 5) dan mungkin masih ada lagi yang tidak ku tahu. Antusiasme mereka dalam belajar terlihat ketika mereka aktif menanya ketika aku mengajar. Yang lebih hebat lagi, di saat istirahat tiba, di saat anak-anak ingin istirahat, ada seorang anak yang tidak ingin istirahat dan melanjutkan belajarnya lagi. Dialah sunarya. Sosok gadis kecil kelas 5 yang terlihat bersikap dewasa. Dia sangat menghargai dan menghormati guru yang mengajarnya. Saat itu juga aku mulai semangat dalam mengajar dan membantu anak-anak baduy untuk meraih cita-citanya karena melihat secercah sinar pada beberapa siswa MI Masyarakul Huda. Selain itu, yang ku tahu, mereka juga suka diajarkan oleh kami sebagai pengganti guru-guru lama mereka. Kegiatan lain yang kami berikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar mereka adalah ekskul. Kami memberikan ekskul kesenian dan keterampilan, klub sains, paskibra dan TIK. Yang menarik dari kegiatan ekskul ini adalah kami, kelompok KKN, yang menjadi PJ masing-masing ekskul berlomba-lomba mencari masa untuk mengikuti kegiatan ekskul tersebut. Tentunya anak-anak  merespon dengan positif dan antusias dalam mengikuti ekskul. kegiatan lain yang kami adakan selain belajar mengajar di sekolah adalah TPA yang dikhususkan untuk anak MI. Dari TPA, pendekatan kami terhadap anak-anak kampung cicakal mulai menguat. Di luar kegiatan belajar mengajar dan TPA kami juga sering bermain dengan anak-anak, olah raga, dan ngeliwetan bersama-sama. Kebanyakan agenda kami memang banyak mengikutsertakan anak-anak sehingga kedekatan kami terhadap anak-anak lebih kuat di banding terhada Orang Tua. Yang aku suka terhadap anak-anak sana dan mungkin menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan anak-anak kota adalah mereka menjunjung tinggi kebersamaan dan tidak melihat seseorang dari fisiknya sehingga begitu cepat mereka berbaur dengan kita. Itulah yang kami alami bersama anak-anak kampung cicakal. Semakin banyak acara yang mengikutsertakan masyarakat baduy maka semakin dekat juga hubungan kami dengan masyarakat, apalagi didorong dengan silaturahmi dari rumah ke rumah.
Sahabat, begitu cepat waktu berlalu sehingga tak terasa sudah sebulan penuh kita menjalankan KKN di sana. Aneka rasa telah aku alami di sana dan tak terasa banyak kesan pesan dari setiap rangkaian ceritera kami di sana. Berikut adalah ceriteranya, Tepatnya pada hari sabtu pagi menjelang siang, aku dan arif beranjak pergi untuk belaja ke rangkas.  Sebelum berangkat aku sudah memasang prasangka tidak baik akan diriku sendiri. Apalagi di dorong oleh sandau gurau sahabat lain yang mengkhawatirkan ku dan arif akan keslamatan kami. Yang ku ingat, si arif bilang “tolong jagain bebek ya kalau ane ga pulang lagi”, hahaha…kata-kata sahabat lain juga menghawatirkan aku. Ada yang bilang “wasiat terakhir”, “hati-hati ya”,” kalau jatuh bangun sendiri”, “pulang ya”. Wah, setiap perkataan itu terngiang dalam benak ku dan diikat oleh perasaan kemudian di sebar ke seluruh tubuh. Sehingga perasaan dan pikiran ku tak tentu arah, walaupun aku sudah memahami law of attraction namun aku belum bisa mengendalikannya. Aku menenangkan diri dan menanya kepada mahmuddin, “ente berapa jam din ke rangkas?”. Mahmuddin menjawab “kurang lebih satu jam setengah”. “itu pun kalau bawa motornya 100 km/jam ya, ngengggg (sambil menggerakkan tanggannya seperti sedang mengemudi motor)”. Owh…, dalam hatiku, aku tertantang. Aku ingin mencoba membawanya dengan kecepatan 100 km/jam (hhaha).  Baiklah kalau begitu. Apa yang terjadi sahabat? Aku dan Arif mengalami kecelakaan. Arif sudah bilang saat dalam perjalanan “wah kacau nih”, “harus dirukhiyah nih kayak mahmuddin” (hha). Entah kenapa ketika dalam perjalanan, perasaanku mudah sekali terombang-ambimg sehingga itu terwujud ketika membawa motor di medan yang sulit itu. Kami kecelakaan ketika perjalanan pulang. Alhamdulillah aku luka cukup parah yang mengenai mulut, kepalah, bagian bawah mata, dan kakiku. Namun, sahabatku arif malah cengengesan (hhaha). Aku bertakbir ria (lho? ko bertakbir ria?!) sambil menyesalkan keadaan ku akan mudahnya aku terbawa suasana rasa buruk dan bandelnya aku ketika tidak mau bergantian dengan arif serta gayanya aku ingin mebawa motor 100km/jam di setiap medan jalan. (gayaaa lw dan, kaya kaneboo kering..hha). sahabat sudah tahu belum, kenapa aku suka menggunakan kaneboo kering? Karena aku tertawa terbahak-bahak saat sedang cuci piring dibantu bersama arif dan mahmuddin di depan rumah pa emang di malam hari. Ketika saling mengata-ngatai antara arif dan mahmuddin, eh ujung-ujungnya mahamuddin berkata ke si arif “gayaa luu rip, kaya kaneboo keringgg” (hahaha, terpingkal-pingkal kami dibuatnya. Itulah mahmuddin, tak ada yang menyangka. Saat pertama kali aku berkenalan dengannya pada semester satu awal. Aku pikir dia adalah ikhwan sejati yang serius yang terlihat dari postur tubuh dan mimik wajahnya, eh ternyata dia mempunyai sense of humor  yang tinggi (hhehe). Memang ternyata sulit kalau kita menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja (“don jas debuk prom de kaper”, kate orang jawa barat). Sama halnya seperti sahabat kita robet, apa yang anda lihat dan nilai ketika pertama kali melihat robet? Dengan rambut keritingnya yang seperti berabad-abad tidak tersisir, penampilan wajahnya dan pakaiannya yang jangkis serta celananya yang ngetat. Menurut anda sosok seperti apakah dia? (hehehe). Tenyata penampilannya tidak jauh beda dengan sifatnya (hahaha). Tidak, sama sekali tidak seperti itu. Aku mengenal robet cukup lama, dari semester satu dan kebetulan domisilinya tidak jauh dengan ku. Sampai saat ini aku tidak pernah melihat robet menyinggung perasaan orang lain apalagi menjelek-jelekinya ketika berhadapan langsung dengan orang lain. (berarti, di belakang dong? hhehe). Tidak seperti itu. Robet yang ku kenal selalu berpikir positif dan memaklumi apapun kondisi orang lain dan aku tidak pernah menemuinya dalam kondisi marah atau esmosai. Setiap berjanji kepadaku, ia selalu menepatinya. Robet juga yang menemani ku dengan setia setiap saat ketika Ibu sudah mendekati panggilan illahi. Robet dengan rela menginap di rumah sakit tanpa pulang berhari-hari menemani ku yang sedang dalam kondisi cemas akan keselamatan ibu ku. Di balik penampilannya robet, ia mempunyai perangai yang baik dan bertanggung jawab.
Selama di baduy mungkin aku banyak menghabiskan waktu bersama Arif. kami sering berkunjung ke rumah rumah warga terutama di hari-hari akhir mendekati kepulangan kita dengan tujuan silaturahmi (hmm, betul tuh tujuannya silaturahmi? Ahh masaa??? Hhaaha). Mungkin tujuan kita bersilaturahmi namun ada niatan tersendiri yang tersembunyi di dalam hati dan Allah tentunya mengetahui. (Sudahlah katakana saja!!! hhaha) selain pendekatan dengan warga khususnya para orang tua siswa, kami juga berfikir, dapat membantu mengisi perut kami apapun suguhannya itu. (hhaha, ketawan dech). Kalau menengok kondisi di kos-kosan (rumah pa empang atau pa sadim) sudah barang tentu ketika ada makanan singgah di sana, dalam hitungan detik akan sirna. Bahkan ketika kita nengok sedikit ke satu arah untuk mengalihkan arah kita ke makanan, ketika kita balik lagi, sudah hilang seketika (hahaha, dramatisir J ). Oh iya mungkin ada sahabat dastro, para pembaca, para blogger. Ketika kami di baduy, kami tinggal di rumah masyarakat sana. Kalau ikhwannya tinggal di dua rumah, sementara akhwatnya hanya tinggal di satu rumah yang luar biasa dan strategis lokasinya (lho?). kelompok ikhwan dibagi menjadi dua, yaitu yang tinggal di rumah pak empang dan rumah panggung pa sadim. Di rumah pa empang ada dastro, sholeh, arif, lukman, edy, mahmuddin, dan satriyo sementara di rumah panggung pa sadim yang terletak berdekatan dengan rumah pa empang ada deddy, asep, sarwan, robet, indra, dan imam. Sedangkan akhwatnya tinggal di rumah panggung sebelah rumah Bu Dewi. Sahabat seperti yang kita ketahui pada umumnya, di setiap desa atau kampung ada tokoh masyarakatnya yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan mengetahui kondisi masyarakatnya.
Di kampung cicakal ini, tokoh masyarakatnya adalah Pa Empang sebagai ketua RT, Pa Ahmad dan Bu Dewi, suami istri yang disegani sebagai pendiri sekolah dan pendakwah, Pa Haji Rosyid sebagai pendekar masjid, pa Muhi dan pa Mukri sebagai tokoh kepemudaan, pa eko sebagai pengurus pesantren dan ada juga pa budi sebagai orang yang diakui oleh pu’un baduy. Dari semua tokoh yang ada, kalau kita ingin tahu menahu tentang kondisi masyarakat baduy dan peradaban di sana kuncinya adalah Pa Budi, Pa Ahmad dan Pa Emang. Namun, berdasarkan hasil pengamatanku yang paling banyak tahu tentang baduy dan lingkungannya dengan sumber yang akurat adalah pa Budi. Beliau adalah peneliti dan penulis buku perihal kehidupan masyarakat baduy dan lingkungannya. Oke, yang belum aku ceriterakan di sini adalah akhwat KKN baduy yang menjadi satu kelompok kami. Bermula dari sahabat febi, aku mengenalnya sejak semester 1 ketika gabung di BEM Fakultas. Eh ternyata bertemu lagi di satu organisasi naungan LDK. Sifatnya begitulah, anda mengetahuinya sendiri. Diam-diam dia peduli terhadap lingkungan. Banyak sahabatku di fakultas yang mengenalnya sebagai akhwat sejati (hhe). Selain itu kita kenal yang namanya april, banyak sahabatku di fakultas yang suka menyebut-menyebut namanya, tidak termasuk aku ya :p, setahu aku dia orangnya agak kocak namun baik hatinya. Beranjak ke tina, begitulah tina (lho?). Bingung aku menggambarkan sifatnya. yang pasti baik deh orangnya. Yang aku tidak habis pikir, mengapa Tina di kelompok Ikhwanya dianggap sebagai akhwat yang tangkas dan strong (hhehe). Rika, aku mengenal dekat dengannya hanya ketika di KKN. Sebelumnya, walupun satu fakultas, aku kurang tahu dia. Mungkin hanya pas di BEM. Betul tidak rika? Yang ku tahu, selama KKN, terlebih ketika rapat, namanya sering disebut sebut sama ikhwannya dengan pangglan RIKAh (membacanya ngebass dan mengeluarkan nafas sesudahnya). Yang ku tahu dia orangnya asyik dan pleksibel (wong sunda). Suci, pertama kali aku mengenalnya ketika ia datang ECLIBS (English Club Litbang Saintek) dan tiba-tiba langsung jadi moderator (Mengagetkan keberaniannya). Ia Jubir KKN bagi yang tidak bisa atau fasih bahasa sunda ketika berkunjung-kunjung dan ada acara. Putri, entah kenapa dari dulu, di litbang dan di banyak acara. Putrid selalu menjadi bendaharu disaat aku terpilih menjadi ketua. Yang ku tahu dia adalah pendengar dan penyimpan dana yang baik. Kemudian bersinggah ke akhwat dari FDK, eli yang ku tahu cepat tanggap dan cepat memahami kondisi yang terjadi. Eva, yang kutahu ia mempunyai jiwa petualang dan berani. Fitri, aku mengenalnya lebih dulu dibandingkan dengan akhwat FDK lainnya sebelum terbentuknya kelompok KKN. Pada saat itu, ia sempat bertanya terkait reparasi blognya via facebook dengan nama belakang Agassi. Eh ternyata dia satu kelompok dengan ku di KKN. Kemudian devi, pengaggum korea ini mungkin lebih dekat dengan ku dibanding dengan akhwat yang lain karena banyak membantu ku dalam mencari info terkait kontrakan saudaraku yang akhwat yang baru masuk uin dan ingin menyewa kontrakan. Itulah sekilas sepengetahuan dan pandanganku terkait akhwat KKN Baduy. kalau ada yang tidak sesuai dan tidak berkenan mohon dimaklumi dan dimaafkan yah. Secara, apa yang aku tuliskan di sini murni dari perspektifku dari apa yang aku alami. Yang pasti aku menyukai segala sifat baik dari semua sahabat kelompok KKN. Namun, yang aku kurang suka adalah sifat orang yang berlaga marah-marah namun tidak tahu menahu tentang persoalan yang seseungguhnya. Maka cara terbaik menghadapi orang seperti itu adalah membiarkan dan tidak mengacuhkannya dan aku juga tidak menyukai sifat yang menggunjing dan menjelek-jelekan orang lain.
Sahabat yang tangguh, selama KKN tak disangka dan tak dinyana bahwa banyak dari ikhwannya yang bisa bermain RUBIK. Mungkin selama KKN, demam rubik menjangkiti para ikhwan. Yang ku tahu aku, lukman, sholeh dan sarwan akhirnya bisa menyelesaikan enigma rubik sementara deddy tidak diteruskan dalam belajarnya. Sebelumnya, Edy dan Imam sudah lihai dalam berubik. Edi adalah guru rubik terbaikku sepanjang masa (hhhe, ya iyalah belajarnya juga baru pertama kali ketika kkn). Ada dua permainan yang kita mainkan ketikan KKN di Baduy, yaitu Catur dan Rubik. Kalau catur sendiri, belum ada yang mengalahkanku dalam tinggi-tinggian skor. Hanya lukman yang waktu itu pernah mengalahkanku di saat pikiranku lagi kurang sehat dan mengantuk (halaah, alaseaan aja! Eh…beneran). Imam yang dianggap paling jago main caturnya belum pernah mengalahkan ku. Skor masih 2-0 ditanganku J.
Sahabat, banyak kesan yang tak terlupakan yang aku dapatkan di baduy. salah satu kesan terindah adalah ngaliwetan. Aku dan para sahabat KKN dan masyrakat baduy sering sekali mengadakan ngaliwetan. momen tertindah pada saat ngaliwetan adalah ketika aku, arif, robet, dan satriyo bersama sunarya dan mela pergi untuk ngaliwetan bersama di ladangnya mela, tepatnya di cibarat sanaan lagi. kebetulan rutenya begitu asyik dan angin lagi memberikan kesejukannya. tiba di cibarat kami bertemu dengan robby dan aat. kemudian setibanya di sana, di sebuah ladang yang ada saungnya, jauh dari perumahan dan banyak pohonnya. kami masak bareng bersama anak-anak yang lucu-lucu dan dewasa. pada saat itu juga andi dan pasukannya, yang terdiri dari suryadi dan syuhada, datang menimrung dan membantu kami memasakan. mereka semua pada bawa golong dan siap mencari dan memotong kayu bakar, memotong daun pisang, dan dll. Sungguh hebat anak-anak didikan alam itu yang begitu mandiri dalam hidupnya dan menikmati petualangan bersama alam. Kemudian, kami makan bersama-sama di saung di tengah ladang dan ditemani angin sepoi-sepoi. Setelah ngaliwetan, dalam perjalanan pulang yang rutenya asyik kami menemui tukan duren panggul. Kami membeliya dan memakannya bersama di tengah perjalanan sebelum cibarat seraya memandang pemandangan indah nan luas. Itulah kenangan indah yang ku rasakan saat ngaliwetan. Selain itu, diujung-ujung kepulangan kami, kami berturut turut mengadakan liwetan bareng dengan anak-anak dan bapak-bapak di malam hari setelah tarawih J. Satu hal yang aku dapatkan lagi, masyarakat baduy, yang anak-anak maupun orang tua, selalu menepati janji yang sudah dispekati. Maka dari itu, hati-hati kalau berkata yang mengandung unsur kespekatan bersama karena mereka akan memegang teguh perkataan dan janji itu kemudian akan menagihnya janjinya. Selain itu, mereka juga sangat disiplin terhadap waktu. Ketika kami mengumumkan acara dalam waktu tertentu, maka mereka akan datang tepat waktu bahkan sebelum batas waktu yang ditentukan. Sahabat, demikianlah ceritera yang dapat aku bagikan dari apa yang aku alami selama KKN di Baduy. Mohon maaf jika tulisannya amburadul J Begitulah tulisan aku di artikel ini. Di awal terkesan serius dengan menggunakan bahasa baku dan memerhatikan keefektifan tulisan, namun di akhir bahasanya menjadi tidak baku dan sembarang. Begitulah konsep yang aku dapatkan dari orang-orang yang menggunakan otak kanan. Tidak harus urut dan tidak harus seirama yang penting apa yang tersimpan dalam benakku sudah aku tuangkan dalam tulisan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Bertukar Banner 1

Photobucket

Bertukar Banner2

 

Enlightening Blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com