There is no
time to wait a change when we have a chance – dastro
Sahabat dastro yang Hebat dan Baik
hatinya, Perasaan kita dapat menentukan sikap dan prilaku kita. Apa yang kita
rasa terhadap sesuatu atau seseorang akan dikirimkan ke pikiran, dan pikiran
akan menyalurkannya keseluruh tubuh sehingga hasil yang didapat berpengaruh
pada sikap dan perilaku kita. Maka dari itu, aku pernah mengatakan dalam status
di facebook bahwa orang yang hebat dan dewasa adalah orang yang dapat
mengendalikan perasaannya agar selalu berperasaan positif. Karena, orang yang
berperasaan positif tentu akan berpikir positif. Menurut Jack Canfield dan Mark
Victor dalam buku Aladdin Factor disebutkan
bahwa manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran setiap harinya. Kemudian,
dari hasil penilitian fakultas kedokteran San Francisco menyebutkan bahwa lebih
dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Berarti setiap manusia memiliki
48.000 pikiran negatif (sumber : Terapi
Berpikir Positif – Dr. Ibrahim Elfiky). Itu yang aku dapat dari membaca
buku Internasional Best Seller karangan Maestro Motivator Muslim Dunia,
Dr.Ibrahim Elfiky, dalam bukunya Terapi
Berpikir Positif.
Sahabat Dastro yang Baik Hatinya, Kualitas Hidup
kita ditentukan oleh kualitas hati kita. Kualitas hati kita ditentukan oleh
kualitas pikiran kita. Kualitas pikiran kita ditentukan oleh apa yang kita
lihat, dengar dan rasa. Pikiran bersumber dari otak dan perasaan bersumber dari
hati. Keduanya mempunya kekuatan yang luar biasa yang dianugerahkan Allah kepada
segenap manusia. Pikiran yang diikiat oleh perasaan dapat memengaruhi
intelektualitas, fisik, perasaan, sikap, hasil, citra diri, harga diri, kondisi
jiwa, dan kondisi kesehatan seseorang. Pikiran juga dapat melampaui batas ruang
dan waktu. Pikiran dapat mengulang kejadian masa lalu dan memikirkan kondisi
masa depan pada suatu tempat dengan jarak dekat maupun jauh. Ketika kita tidur
dan bermimpi, pikiran kita membawa kita melawati ruang dan waktu tertentu dan
tidak tentu. Pikiran pula yang menentukan kesuksesan dan kebahagiaan atau
kegagalan dan kesengsaraan. Maka dari itu, kita kenal “The Secret”. Sebuah
rahasia kehidupan manusia yang bersumber dari pikiran dan diikat oleh perasaan.
Banyak orang besar telah mengetahui rahasia ini dan menerapkannya dalam segala
aspek kehidupannya. Law of Attraction adalah
konsep dari rahasia ini. Hukum tarik menarik antara diri kita dengan alam
semesta terhadap apa yang kita inginkan. Itu yang termaktub dalam buku “The
Secret” karya Rhonda Byrne dan buku “Quantum Ikhlas” karya Erbe Sentanu. Allah
telah mengetahui apa yang ada di dalam pikiran kita. Jadi, dari Hadits Qudsi di
atas, Allah akan mengiyakan segala prasangka kita. Bukan begitu sastro (sahabat
dastro) #halah? J setuju?
Sahabat Dastro yang santun perangainya, mari
sama-sama kita latih diri kita untuk selalu mengisi hati dan pikiran kita agar
selalu positif. Mulai saat ini juga kita hindari menonton dan mendengarkan
film-film dan lagu-lagu yang cengeng, horror, sexual, dan kriminil. Sekarang,
kita kembali ke pokok pembicaraan kita yaitu melanjutkan ceritera KKN BADUY.
Sahabat, apa yang aku tulis di Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (part 1) dan
Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (part 2) adalah tulisan dari perspektif si
penulis, yaitu aku sendiri. Jadi, tentu saja ini bersifat subjektif sesuai dari
apa yang penulis rasa dan alami. Tentang judul, ini juga gagasan dan
kreativitas dari penulis. Aku beritahu sahabat, banyak para penulis yang
mencari judul yang menarik dan dapat memikat perhatian pembaca walaupun
kontennya tidak begitu sesuai. Aku pun demikan, judulnya Menapak Tilas, namun
kontennya diawal malah tentang kekuatan perasaan dan pikiran, hehehe. Aku juga
beritahu sahabat, penulis yang baik biasanya memberikan poin negatif dan
positif perihal isi cerita sehingga dapat memainkan emosi si pembaca namun akan
lebih baik lagi jika penulis itu meberikan pesan positif semua terkait isi
kepada para pembaca. Setuju?
Sahabat yang Hebat, dalam KKN BADUY, aku
mempelajari banyak terkait karakteristik para sahabat kelompok KKN dan
Masyarakat Baduy. ketika aku diamanahkan sebagai ketua KKN, tentunya ada
kesempatan untuk ku, mencoba menerapkan berbagai
sifat yang sebaiknya diterapkan dan mencari tahu sifat orang lain. (Lho, ko
dari tadi bicaranya sifat). Entah kenapa aku suka mempelajari karaktersitik
seseorang hhe, aku sempat berpikir mungkin salah jurusan kali ya, aku lebih
suka membaca buku self-development, motivasi, psikologi populer, bisnis
marketing, dan biografi dibandingan dengan buku-buku TI. Hhe. Setiap orang
mempunyai persepsi yang berbeda tentang seseorang. Di suatu tempat dan
komunitas, orang mengetahui perangai seseorang yang pendiam, pemberani,
intelektual, dan pandai berbicara. Namun, di suatu tempat dan komunitas lain mungkin
sebaliknya. aku mohon maaf kepada para sahabat kelompok KKN Baduy jika selama
kepemimpinanku, mungkin aku terkesan apatis, lama dalam bertindak dan tidak
menjaga integritas. Itulah yang aku lakukan untuk mengetahui respon para
sahabat kelompok KKN. Dari situ aku
mengetahui bahwa keyakinan, percaya diri, ketegasan dan menjaga integritas itu
penting! Keyakinan, kepercayadirian dan ketegasan memberikan pengaruh yang
signifikan dalam kepemimpinan seseorang. Sebaliknya, keragu-raguan ibarat
sebuah titik yang akan menjadi garis ketakutan. Kemudian, yang menentukan
pengaruh seseorang dalam kepemimpinan adalah integritas! Integritas yang
menentukan siapa kita di hadapan logika orang lain. Cara kita berbicara, cara
kita berdiri, cara kita duduk, cara kita berjalan adalah penentu integritas.
Itulah pelajaran yang aku dapatkan Selama berlangsungnya KKN.
Kami mendapatkan banyak pengalaman menarik selama
kegiatan KKN berlangsung. Program utama kami adalah mengajar. Setiap orang di
kelompok KKN mendapatkan tugas mengajar. Aku mendapatkan tugas mengajar Bahasa
Inggris untuk kelas 5,6,7, dan 8 di SD Masyarikul Huda kampung Cicakal Girang
Baduy. ketika mulai mengajar pertama kali di kelas 7, aku mulai pesimis
terhadap kondisi murid yang kemampuan belajar dan semangatnya tidak sepadan
dengan silabus dan modul yang diberikan. aku menyadarinya dan memulai dari
hal-hal yang fundamental dalam bahasa inggris sebagai bahan review dan aku mencoba menerapkan metode pengajaran
yang aku dapatkan selama mengajar di dua Lembaga Bahasa Inggris. Setelah mengajar
di kelas 7 dan 8 aku mengambil kesimpulan bahwa kemampuan dan semangat belajar
para siswa di baduy masih kurang. Aku rasa sahabat yang lain juga berkesimpulan
seperti itu. Namun, kita tetap optimis dalam mengajar dan memberikan gairah
belajar kepada para siswa. Dihari berikutnya aku mengajar kelas 6 dan 5.
Tersentak aku menemukan beberapa siswa yang mempunyai semangat belajar yang
tinggi. Dialah Usri (kelas 6), sunarya (kelas 5), epon (kelas 5) dan semangat
itu tertular pada sahabat lainnya seperti kusnadi (kelas 6), melawait (kelas
5), yadi (kelas 5) dan mungkin masih ada lagi yang tidak ku tahu. Antusiasme
mereka dalam belajar terlihat ketika mereka aktif menanya ketika aku mengajar.
Yang lebih hebat lagi, di saat istirahat tiba, di saat anak-anak ingin
istirahat, ada seorang anak yang tidak ingin istirahat dan melanjutkan
belajarnya lagi. Dialah sunarya. Sosok gadis kecil kelas 5 yang terlihat
bersikap dewasa. Dia sangat menghargai dan menghormati guru yang mengajarnya.
Saat itu juga aku mulai semangat dalam mengajar dan membantu anak-anak baduy
untuk meraih cita-citanya karena melihat secercah sinar pada beberapa siswa MI
Masyarakul Huda. Selain itu, yang ku tahu, mereka juga suka diajarkan oleh kami
sebagai pengganti guru-guru lama mereka. Kegiatan lain yang kami berikan untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar mereka adalah ekskul. Kami memberikan
ekskul kesenian dan keterampilan, klub sains, paskibra dan TIK. Yang menarik
dari kegiatan ekskul ini adalah kami, kelompok KKN, yang menjadi PJ
masing-masing ekskul berlomba-lomba mencari masa untuk mengikuti kegiatan
ekskul tersebut. Tentunya anak-anak merespon
dengan positif dan antusias dalam mengikuti ekskul. kegiatan lain yang kami
adakan selain belajar mengajar di sekolah adalah TPA yang dikhususkan untuk
anak MI. Dari TPA, pendekatan kami terhadap anak-anak kampung cicakal mulai
menguat. Di luar kegiatan belajar mengajar dan TPA kami juga sering bermain
dengan anak-anak, olah raga, dan ngeliwetan bersama-sama. Kebanyakan agenda
kami memang banyak mengikutsertakan anak-anak sehingga kedekatan kami terhadap
anak-anak lebih kuat di banding terhada Orang Tua. Yang aku suka terhadap
anak-anak sana dan mungkin menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan
anak-anak kota adalah mereka menjunjung tinggi kebersamaan dan tidak melihat
seseorang dari fisiknya sehingga begitu cepat mereka berbaur dengan kita. Itulah
yang kami alami bersama anak-anak kampung cicakal. Semakin banyak acara yang
mengikutsertakan masyarakat baduy maka semakin dekat juga hubungan kami dengan
masyarakat, apalagi didorong dengan silaturahmi dari rumah ke rumah.
Sahabat, begitu cepat waktu berlalu sehingga tak
terasa sudah sebulan penuh kita menjalankan KKN di sana. Aneka rasa telah aku
alami di sana dan tak terasa banyak kesan pesan dari setiap rangkaian ceritera
kami di sana. Berikut adalah ceriteranya, Tepatnya pada hari sabtu pagi
menjelang siang, aku dan arif beranjak pergi untuk belaja ke rangkas. Sebelum berangkat aku sudah memasang prasangka
tidak baik akan diriku sendiri. Apalagi di dorong oleh sandau gurau sahabat
lain yang mengkhawatirkan ku dan arif akan keslamatan kami. Yang ku ingat, si
arif bilang “tolong jagain bebek ya kalau ane ga pulang lagi”, hahaha…kata-kata
sahabat lain juga menghawatirkan aku. Ada yang bilang “wasiat terakhir”,
“hati-hati ya”,” kalau jatuh bangun sendiri”, “pulang ya”. Wah, setiap
perkataan itu terngiang dalam benak ku dan diikat oleh perasaan kemudian di
sebar ke seluruh tubuh. Sehingga perasaan dan pikiran ku tak tentu arah,
walaupun aku sudah memahami law of
attraction namun aku belum bisa mengendalikannya. Aku menenangkan diri dan
menanya kepada mahmuddin, “ente berapa jam din ke rangkas?”. Mahmuddin menjawab
“kurang lebih satu jam setengah”. “itu pun kalau bawa motornya 100 km/jam ya,
ngengggg (sambil menggerakkan tanggannya seperti sedang mengemudi motor)”.
Owh…, dalam hatiku, aku tertantang. Aku ingin mencoba membawanya dengan
kecepatan 100 km/jam (hhaha). Baiklah
kalau begitu. Apa yang terjadi sahabat? Aku dan Arif mengalami kecelakaan. Arif
sudah bilang saat dalam perjalanan “wah kacau nih”, “harus dirukhiyah nih kayak
mahmuddin” (hha). Entah kenapa ketika dalam perjalanan, perasaanku mudah sekali
terombang-ambimg sehingga itu terwujud ketika membawa motor di medan yang sulit
itu. Kami kecelakaan ketika perjalanan pulang. Alhamdulillah aku luka cukup
parah yang mengenai mulut, kepalah, bagian bawah mata, dan kakiku. Namun,
sahabatku arif malah cengengesan (hhaha). Aku bertakbir ria (lho? ko bertakbir
ria?!) sambil menyesalkan keadaan ku akan mudahnya aku terbawa suasana rasa
buruk dan bandelnya aku ketika tidak mau bergantian dengan arif serta gayanya
aku ingin mebawa motor 100km/jam di setiap medan jalan. (gayaaa lw dan, kaya
kaneboo kering..hha). sahabat sudah tahu belum, kenapa aku suka menggunakan
kaneboo kering? Karena aku tertawa terbahak-bahak saat sedang cuci piring
dibantu bersama arif dan mahmuddin di depan rumah pa emang di malam hari.
Ketika saling mengata-ngatai antara arif dan mahmuddin, eh ujung-ujungnya
mahamuddin berkata ke si arif “gayaa luu rip, kaya kaneboo keringgg” (hahaha,
terpingkal-pingkal kami dibuatnya. Itulah mahmuddin, tak ada yang menyangka.
Saat pertama kali aku berkenalan dengannya pada semester satu awal. Aku pikir
dia adalah ikhwan sejati yang serius yang terlihat dari postur tubuh dan mimik
wajahnya, eh ternyata dia mempunyai sense
of humor yang tinggi (hhehe). Memang
ternyata sulit kalau kita menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja
(“don jas debuk prom de kaper”, kate orang jawa barat). Sama halnya seperti
sahabat kita robet, apa yang anda lihat dan nilai ketika pertama kali melihat
robet? Dengan rambut keritingnya yang seperti berabad-abad tidak tersisir,
penampilan wajahnya dan pakaiannya yang jangkis serta celananya yang ngetat.
Menurut anda sosok seperti apakah dia? (hehehe). Tenyata penampilannya tidak
jauh beda dengan sifatnya (hahaha). Tidak, sama sekali tidak seperti itu. Aku
mengenal robet cukup lama, dari semester satu dan kebetulan domisilinya tidak
jauh dengan ku. Sampai saat ini aku tidak pernah melihat robet menyinggung
perasaan orang lain apalagi menjelek-jelekinya ketika berhadapan langsung
dengan orang lain. (berarti, di belakang dong? hhehe). Tidak seperti itu. Robet
yang ku kenal selalu berpikir positif dan memaklumi apapun kondisi orang lain
dan aku tidak pernah menemuinya dalam kondisi marah atau esmosai. Setiap
berjanji kepadaku, ia selalu menepatinya. Robet juga yang menemani ku dengan
setia setiap saat ketika Ibu sudah mendekati panggilan illahi. Robet dengan
rela menginap di rumah sakit tanpa pulang berhari-hari menemani ku yang sedang
dalam kondisi cemas akan keselamatan ibu ku. Di balik penampilannya robet, ia
mempunyai perangai yang baik dan bertanggung jawab.
Selama di baduy mungkin aku banyak menghabiskan
waktu bersama Arif. kami sering berkunjung ke rumah rumah warga terutama di
hari-hari akhir mendekati kepulangan kita dengan tujuan silaturahmi (hmm, betul
tuh tujuannya silaturahmi? Ahh masaa??? Hhaaha). Mungkin tujuan kita
bersilaturahmi namun ada niatan tersendiri yang tersembunyi di dalam hati dan Allah
tentunya mengetahui. (Sudahlah katakana saja!!! hhaha) selain pendekatan dengan
warga khususnya para orang tua siswa, kami juga berfikir, dapat membantu
mengisi perut kami apapun suguhannya itu. (hhaha, ketawan dech). Kalau menengok
kondisi di kos-kosan (rumah pa empang atau pa sadim) sudah barang tentu ketika
ada makanan singgah di sana, dalam hitungan detik akan sirna. Bahkan ketika
kita nengok sedikit ke satu arah untuk mengalihkan arah kita ke makanan, ketika
kita balik lagi, sudah hilang seketika (hahaha, dramatisir J ). Oh iya mungkin ada sahabat dastro, para
pembaca, para blogger. Ketika kami di baduy, kami tinggal di rumah masyarakat
sana. Kalau ikhwannya tinggal di dua rumah, sementara akhwatnya hanya tinggal
di satu rumah yang luar biasa dan strategis lokasinya (lho?). kelompok ikhwan
dibagi menjadi dua, yaitu yang tinggal di rumah pak empang dan rumah panggung
pa sadim. Di rumah pa empang ada dastro, sholeh, arif, lukman, edy, mahmuddin,
dan satriyo sementara di rumah panggung pa sadim yang terletak berdekatan
dengan rumah pa empang ada deddy, asep, sarwan, robet, indra, dan imam.
Sedangkan akhwatnya tinggal di rumah panggung sebelah rumah Bu Dewi. Sahabat
seperti yang kita ketahui pada umumnya, di setiap desa atau kampung ada tokoh
masyarakatnya yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan mengetahui
kondisi masyarakatnya.
Di kampung cicakal ini, tokoh masyarakatnya
adalah Pa Empang sebagai ketua RT, Pa Ahmad dan Bu Dewi, suami istri yang
disegani sebagai pendiri sekolah dan pendakwah, Pa Haji Rosyid sebagai pendekar
masjid, pa Muhi dan pa Mukri sebagai tokoh kepemudaan, pa eko sebagai pengurus
pesantren dan ada juga pa budi sebagai orang yang diakui oleh pu’un baduy. Dari
semua tokoh yang ada, kalau kita ingin tahu menahu tentang kondisi masyarakat
baduy dan peradaban di sana kuncinya adalah Pa Budi, Pa Ahmad dan Pa Emang.
Namun, berdasarkan hasil pengamatanku yang paling banyak tahu tentang baduy dan
lingkungannya dengan sumber yang akurat adalah pa Budi. Beliau adalah peneliti
dan penulis buku perihal kehidupan masyarakat baduy dan lingkungannya. Oke,
yang belum aku ceriterakan di sini adalah akhwat KKN baduy yang menjadi satu
kelompok kami. Bermula dari sahabat febi, aku mengenalnya sejak semester 1
ketika gabung di BEM Fakultas. Eh ternyata bertemu lagi di satu organisasi
naungan LDK. Sifatnya begitulah, anda mengetahuinya sendiri. Diam-diam dia
peduli terhadap lingkungan. Banyak sahabatku di fakultas yang mengenalnya
sebagai akhwat sejati (hhe). Selain itu kita kenal yang namanya april, banyak
sahabatku di fakultas yang suka menyebut-menyebut namanya, tidak termasuk aku
ya :p, setahu aku dia orangnya agak kocak namun baik hatinya. Beranjak ke tina,
begitulah tina (lho?). Bingung aku menggambarkan sifatnya. yang pasti baik deh
orangnya. Yang aku tidak habis pikir, mengapa Tina di kelompok Ikhwanya
dianggap sebagai akhwat yang tangkas dan
strong (hhehe). Rika, aku mengenal dekat dengannya hanya ketika di KKN.
Sebelumnya, walupun satu fakultas, aku kurang tahu dia. Mungkin hanya pas di
BEM. Betul tidak rika? Yang ku tahu, selama KKN, terlebih ketika rapat, namanya
sering disebut sebut sama ikhwannya dengan pangglan RIKAh (membacanya ngebass
dan mengeluarkan nafas sesudahnya). Yang ku tahu dia orangnya asyik dan
pleksibel (wong sunda). Suci, pertama kali aku mengenalnya ketika ia datang
ECLIBS (English Club Litbang Saintek) dan tiba-tiba langsung jadi moderator
(Mengagetkan keberaniannya). Ia Jubir KKN bagi yang tidak bisa atau fasih
bahasa sunda ketika berkunjung-kunjung dan ada acara. Putri, entah kenapa dari
dulu, di litbang dan di banyak acara. Putrid selalu menjadi bendaharu disaat
aku terpilih menjadi ketua. Yang ku tahu dia adalah pendengar dan penyimpan
dana yang baik. Kemudian bersinggah ke akhwat dari FDK, eli yang ku tahu cepat
tanggap dan cepat memahami kondisi yang terjadi. Eva, yang kutahu ia mempunyai
jiwa petualang dan berani. Fitri, aku mengenalnya lebih dulu dibandingkan
dengan akhwat FDK lainnya sebelum terbentuknya kelompok KKN. Pada saat itu, ia
sempat bertanya terkait reparasi blognya via facebook dengan nama belakang
Agassi. Eh ternyata dia satu kelompok dengan ku di KKN. Kemudian devi,
pengaggum korea ini mungkin lebih dekat dengan ku dibanding dengan akhwat yang
lain karena banyak membantu ku dalam mencari info terkait kontrakan saudaraku
yang akhwat yang baru masuk uin dan ingin menyewa kontrakan. Itulah sekilas
sepengetahuan dan pandanganku terkait akhwat KKN Baduy. kalau ada yang tidak
sesuai dan tidak berkenan mohon dimaklumi dan dimaafkan yah. Secara, apa yang
aku tuliskan di sini murni dari perspektifku dari apa yang aku alami. Yang
pasti aku menyukai segala sifat baik dari semua sahabat kelompok KKN. Namun,
yang aku kurang suka adalah sifat orang yang berlaga marah-marah namun tidak
tahu menahu tentang persoalan yang seseungguhnya. Maka cara terbaik menghadapi
orang seperti itu adalah membiarkan dan tidak mengacuhkannya dan aku juga tidak
menyukai sifat yang menggunjing dan menjelek-jelekan orang lain.
Sahabat yang tangguh, selama KKN tak disangka dan
tak dinyana bahwa banyak dari ikhwannya yang bisa bermain RUBIK. Mungkin selama
KKN, demam rubik menjangkiti para ikhwan. Yang ku tahu aku, lukman, sholeh dan
sarwan akhirnya bisa menyelesaikan enigma rubik sementara deddy tidak
diteruskan dalam belajarnya. Sebelumnya, Edy dan Imam sudah lihai dalam
berubik. Edi adalah guru rubik terbaikku sepanjang masa (hhhe, ya iyalah
belajarnya juga baru pertama kali ketika kkn). Ada dua permainan yang kita
mainkan ketikan KKN di Baduy, yaitu Catur dan Rubik. Kalau catur sendiri, belum
ada yang mengalahkanku dalam tinggi-tinggian skor. Hanya lukman yang waktu itu
pernah mengalahkanku di saat pikiranku lagi kurang sehat dan mengantuk (halaah,
alaseaan aja! Eh…beneran). Imam yang dianggap paling jago main caturnya belum
pernah mengalahkan ku. Skor masih 2-0 ditanganku J.
Sahabat, banyak kesan yang tak terlupakan yang
aku dapatkan di baduy. salah satu kesan terindah adalah ngaliwetan. Aku dan
para sahabat KKN dan masyrakat baduy sering sekali mengadakan ngaliwetan. momen
tertindah pada saat ngaliwetan adalah ketika aku, arif, robet, dan satriyo
bersama sunarya dan mela pergi untuk ngaliwetan bersama di ladangnya mela,
tepatnya di cibarat sanaan lagi. kebetulan rutenya begitu asyik dan angin lagi
memberikan kesejukannya. tiba di cibarat kami bertemu dengan robby dan aat.
kemudian setibanya di sana, di sebuah ladang yang ada saungnya, jauh dari
perumahan dan banyak pohonnya. kami masak bareng bersama anak-anak yang
lucu-lucu dan dewasa. pada saat itu juga andi dan pasukannya, yang terdiri dari
suryadi dan syuhada, datang menimrung dan membantu kami memasakan. mereka semua
pada bawa golong dan siap mencari dan memotong kayu bakar, memotong daun
pisang, dan dll. Sungguh hebat anak-anak didikan alam itu yang begitu mandiri
dalam hidupnya dan menikmati petualangan bersama alam. Kemudian,
kami makan bersama-sama di saung di tengah ladang dan ditemani angin
sepoi-sepoi. Setelah ngaliwetan, dalam perjalanan pulang yang rutenya asyik
kami menemui tukan duren panggul. Kami membeliya dan memakannya bersama di
tengah perjalanan sebelum cibarat seraya memandang pemandangan indah nan luas.
Itulah kenangan indah yang ku rasakan saat ngaliwetan. Selain itu,
diujung-ujung kepulangan kami, kami berturut turut mengadakan liwetan bareng
dengan anak-anak dan bapak-bapak di malam hari setelah tarawih J. Satu hal yang aku dapatkan lagi, masyarakat baduy, yang anak-anak
maupun orang tua, selalu menepati janji yang sudah dispekati. Maka dari itu,
hati-hati kalau berkata yang mengandung unsur kespekatan bersama karena mereka
akan memegang teguh perkataan dan janji itu kemudian akan menagihnya janjinya.
Selain itu, mereka juga sangat disiplin terhadap waktu. Ketika kami mengumumkan
acara dalam waktu tertentu, maka mereka akan datang tepat waktu bahkan sebelum
batas waktu yang ditentukan. Sahabat, demikianlah ceritera yang dapat aku
bagikan dari apa yang aku alami selama KKN di Baduy. Mohon maaf jika tulisannya
amburadul J Begitulah tulisan aku di artikel ini. Di awal terkesan serius dengan
menggunakan bahasa baku dan memerhatikan keefektifan tulisan, namun di akhir
bahasanya menjadi tidak baku dan sembarang. Begitulah konsep yang aku dapatkan
dari orang-orang yang menggunakan otak kanan. Tidak harus urut dan tidak harus
seirama yang penting apa yang tersimpan dalam benakku sudah aku tuangkan dalam
tulisan ini.
0 komentar:
Posting Komentar