Senin, 05 September 2011

Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY (Part 1)


aku akan terus belajar, meneliti, mengamati, menganalisis suatu objek kejadian yang memuat sebuah perubahan dan menentukan arah kemudian memutuskan untuk berada di arah tersebut – Dastro



Jadikan Tantangan Sebagai Jalan Hidup – Sang Murabbi J Sebuah kalimat yang dikeluarkan oleh Sang Murabbi katika aku masih mengikuti halaqah (#berarti sekarang sudah ngga dong? ngga juga sih, Cuma jarang bangat hhe). Sebuah kalimat yang seharusnya dipegang teguh bagi orang yang senantiasa ingin maju. Apapun tantangannya seharusnya kita hadapi karena Allah tidak akan memberikan tantangan atau ujian di mana kita tidak bisa melawatinya. Yang bahaya adalah ketika tantangan belum kita hadapi, namun kita sudah berfikir bahwa kita akan gagal dan tidak bisa melewati tantangan tersebut. Dalam hal ini berarti kita mendahulukan kehendak Allah. Banyak kegagalan terjadi bukan karena dia mencoba melewati tantangan, namun karena dia sudah berperasangka buruk pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan bisa melewati tantangan itu dan kegagalan sesungguhnya adalah kegagalan ketika kita takut untuk mencoba bukan gagal setelah mencoba:)(wah, dari tadi ngomongin kegagalan terus nih, nanti bisa gagal beneran nih, #nah sudah berprasangka buruk aja kan sama diri sendiri).
Sahabat dastro yang Hebat dan baik hatinya. Beginilah keasyikan menulis. Dengan menulis, kita dapat menuangkan segala kata-kata yang terbesit di benak kita dan secara otomatis para pembaca akan memahami dan memaklumi segala apa yang kita berikan dibandingan dengan mengucapkannya secara lisan:)karena kalau lewat lisan, boleh jadi apa yang ingin kita utarakan berbeda dengan apa yang kita pikirkan.selain itu, dengan tulisan, kita juga bisa mengetehui perangai si penulis. Itu yang aku alami dan rasakan. Mungkin berbeda dengan sahabat, karena setiap manusia kan berbeda. Bukan begitu bukan? #lho?. Betul tidak? Sahabat dastro yang baik hatinya:)semoga kebaikan hati yang diikat oleh perasaan memengaruhi fikiran kita dan menyebar keseluruh tubuh. Sehingga, perasaan dan fikiran kita tetap dalam kondisi positif:)Tampaknya sudah berpanjang lebar padahal hanya satu hal yang ingin aku utarakan terkait KKN namun menyebar kearah motivasi kehidupan. Memang begitulah seorang motivator, untuk membicarakan suatu hal, ada baiknya jika kita berikan suplemen motivasi yang tentunya berujung pada apa yang akan kita bicarakan (#gaya lw dan, kaya kanebo kering, hhe).
Baiklah kalau begitu, Sahabat Dastro yang Hebat. Pada kesempatan saat ini aku ingin membahas sedikit dari apa yang aku alami dalam KKN di Baduy. Ini adalah sebuah tantangan untuk para mahasiswa yang diserah-tugaskan oleh UIN. KKN adalah bentuk tantangan agar kita dapat berinteraksi dengan masyarakat lokasi KKN yang belum banyak kita kenal dan dapat membantu menghadapi persoalan masyarakat sekitar atau memberikan program yang bermanfaat untuk mereka. Manusia sebagai yang difitrahkan sebagai makhluk sosial memang harus berinteraksi dengan sesama. Karena dengan berinteraksi kita bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga dari masing-masing orang dan dapat membuka pintu rezeki kita juga. Bukan begitu bukan? #lho?
Dalam KKN Baduy, tentunya tiap kita (aku dan para sahabat kelompok KKN) mengantongi tujuan yang berbeda-beda selain tujuan utama yang diprioritaskan, yaitu Allah, memenuhi tugas LPM kampus dan memberi manfaat untuk masyarakat. Kalau aku mempunyai target untuk menghabiskan buku 7 keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki dalam 40 hari dengan otak kanan selama KKN di Baduy. Sebelum berangkat KKN aku sempat meminjam buku 7 Keajaiban Rezeki, Percepatan Rezeki dalam 40 Hari dengan Otak Kanan, dan Bob Sadino yang ku pinjam dari sahabatku, agustina. Alhamdulillah target itu tercapai dan aku pun dapat manfaat banyak dari buku karya ippho santosa itu. Ternyata tidak hanya aku saja yang membaca buku itu, Sahabat Satriyo lebih dulu habis membaca kedua buku itu, sahabat sholeh, dan eddy pun juga sempat membaca buku 7 Keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki, serta sahabat-sahabat lainnya yang sempat melihat-lihat karena penasaran akan buku itu. Selain itu, target ku adalah mengetahui sejarah baduy dan belajar banyak tentang karakteristik masyarakat baduy beserta sahabat kelompok KKN. Aku juga belajar menyesuaikan diri dengan masyarakat yang belum aku kenal sebelumnya dan aku juga belajar lebih mandiri (#emang biasanya?). jujur saat di rumah hampir tidak pernah aku mencuci baju sendiri, hhe. Namun ketika di baduy aku lebih mandiri dan aku menikmatinya :D dalam benakku sebelum berangkat, apapun yang akan terjadi nanti, apapun tantangannya nanti, akan aku hadapi dengan sebijak mungkin J. Itulah target-target ku yang Alhamdulillah hampir semua tercapai, entahlah dengan para sahabat lainnya. Mungkin hampir sama dengan ku, ada yang ingin tahu menahu tentang sejarah peradaban baduy, baduy dalam dan baduy luar, vegetasi yang tumbuh di sana, karakteristik masyarakat, kealamian lingkungan di sana, adat-istiadat baduy, bagaimana cara melamar wanita baduy dan membawanya ke Jakarta (#lho? siapaa hayoo?). Itulah hal-hal yang mungkin sempat terlintas di benak masing-masing kita ketika sampai di baduy. yang pasti kita mendapatkan banyak dari apa yang kita alami dan rasakan di sana. Ini adalah sebuah pengalaman yang menjadi kesan tersendiri yang mungkin tidak kita rasakan sebelum dan sesudahnya J apapun yang terjadi harus kita syukuri. Bukan begitu bukan? aku mendapatkan banyak pelajaran berharga bersama sahabat dan masyarakat KKN Baduy. entah kenapa, aku suka mengamati kepribadian dan perangai seseorang. Mungkin hal ini bisa dibilang profiler. Masyarakat baduy ternyata mempunyai perangai yang unik dan berbeda dari masyarakat yang aku pernah aku jumpai dan ketahui sebelumnya. Aku juga banyak bertanya tentang kondisi dan perangai masyarakat baduy pada umumnya pada tokoh masyarakat yang dirinya sudah diakui oleh para pu’un baduy, yaitu Bapak Budi, satu-satunya orang yang tinggal di baduy yang ku tahu mendapat gelar Doktor. Beliau adalah seorang peneliti yang meneliti dan mengamati perihal kehidupan masyarakat baduy dan pada akhirnya terpincut untuk tinggal dan menetap di sana. Dari beliau aku mengetahui bahwa masyarakat baduy tidak menuntut hak. Mereka mengutamakan kewajiban dari pada hak. Beliau mengatakan bahwa masyarakat baduy, khususnya wanita mempunyai 80% kewajiban dan 20% hak, sementara masyarakat di Jakarta kebalikannya. Dari beliau juga, aku mengetahui bahwa masyarakat baduy tidak matrealistis. Tidak seperti yang dibicarakan orang pada umumnya bahwa masyarakat banten matrealistis, namun masyarakat baduy khususnya kampung cicakal tidak seperti ini. Pa budi mengatakan bahwa orang-orang yang bekerja dengannya lebih mengutamakan komitmen dan hasil. Masalah dana itu nomer selanjutnya. Begitulah pendapat beliau. Apa yang aku rasakan selama di baduy, memang hampir sama dengan apa yang pa budi katakan. Yang ku tahu, masyarakat sana tidak melihat dan menilai seseorang dari fisiknya namun dari kebaikan hatinya J mereka juga menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kebersamaan, dan kejujuran. Itulah opiniku tentang masyarakat baduy.
sekarang aku akan memberikan opini tentang sahabat-sahabatku satu kelompok dalam KKN. Alhamdulillah, Allah mengizinkan aku untuk satu kelompok dengan mereka. Aku bersahabat dengan orang-orang yang insyaAllah beriman dan orang-orang yang berada dalam koridor dakwah. Sebaik-baiknya sahabat adalah yang saling menasihati dalam kebenaran dan kebaikan serta senantiasa mengajak kita untuk selalu dekat dengan Allah dan Rasulnya:)aku belajar dari mereka, merekalah yang mengisi dan mewarnai cerita perjalanan hidup ku salama KKN di Baduy. mungkin aku tidak pernah menemukan sahabat-sahabat yang karakteristik perangainya seperti mereka. Aku mempelajari dengan mengamati kepribadian mereka. Merekalah Robet, Arif, Sholeh, Mahmuddin, Imam, Satriyo, Lukman, Edi, Deddy, Sarwan, Asep, Indra, Febi, Devi, Rika, Eva, Eli, Putri, Suci, April, Fitri, dan Tina. Kami 23 orang bekerja bersama dalam KKN Baduy 2011. Namun tentunya aku hanya banyak mengamati sahabat ikhwannya saja. aku belajar berfikir positif dari robet, menjadi pribadi yang mengagumkan dari arif. Ia adalah sosok sahabat yang bertanggung jawab dan terlihat berjiwa penyayang. aku kenal arif hanya ketika tergabung dalam kelompok KKN. Aku tidak menyangka akan perangai dia yang ketika rapat terkesan serius namun ketika KKN sense of humor nya terlihat. Sholeh yang cenderung praktis dalam berbagai tindakan. Mahmuddin yang lembut hatinya namun kokonyolan yang spontannya membuat tak seorang pun dalam kelompok KKN yang bisa menahan tawa. Pengocok perut yang luar biasa di sela-sela orang serius rapat dan sibuk memikirkan program. Ia adalah salah satu dari dua sahabatku, satu lagi defriandio rahim, yang ketika membaca qur’an membuat air mataku jatuh. Dia juga sangat diandalkan selama KKN untuk pergi-pergian, baik belanja maupun mengantar surat dan orang, dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam. Aku belajar senantiasa senyum kepada siapa saja dan dalam kondisi apa saja dari Imam. Iya sosok yang bersahaja dan tulus dalam segala tindakan. Satriyo memang terkenal dengan cirikhas suaranya yang seperti penyiar radio. Dia pandai memaintakan intonasi dalam berbicara seperti seorang sales marketing yang mencoba menjual prodaknya maka dari itu sebuah anugerah untuk ku ketika ia menghadapku untuk gabung di bisnis yang aku jalani sekarang (hhaha, you know lah). Aku belajar menjaga integritas dari sosok lukman. Ia kondisinya senantiasa fit ketika beribadah. Sosok yang secara tidak langsung memberikan aura kharismanya, padahal dahulu tidak. Namun, sekarang ia memberikan banyak perubahan sejak menjadi ketua Komda Saintek. Edi jiwanya seperti menyatu dengan alam dan lingkungan. Aku belajar dari sikapnya yang selalu berusaha menyetujui pendapat sesorang dan tidak ingin menyinggung perasaan seseorang. Prinsipnya cukup kuat. Deddy adalah sosok yang luar biasa. Aku belajar banyak darinya terutama teknik berkomunikasi yang baik. Walaupun aku sudah belajar banyak tentang ilmu komunikasi namun kadang aku sulit untuk menerapkannya di depan orang banyak. Aku belajar dari dia. Sarwan, aku belajar dari kewibawaannya dan sikap mengerti kondisi orang lain. Seorang asep memang rajin dari semester satu aku kenal. Indra, walaupun aku sudah kenal lama dengan dia dan tempat tinggalnya pun tak jauh dari ku, namun ketika KKN aku menemukan sifat-sifat khas barunya yang di luar dugaan. Aku tak bisa ceritakan itu, yang pasti semua karakteristik dari kepribadian para sahabat dan masyarakat baduy aku berikan yang positif dan bermanfaat untuk ku sementara yang negatifnya biar aku saja yang tahu dan akan aku buang. Demikianlah cerita yang dapat aku sampaikan di “Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY Part 1”. Selanjutnya di “Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY Part 2” akan diceritakan tentang tokoh masyarakat, antusias anak-anak, akhwat KKN, cerita lucu, dan lain-lainnya. So, yang sabar ya :D

Sumber : http://danu-saputro.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Bertukar Banner 1

Photobucket

Bertukar Banner2

 

Enlightening Blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com