aku akan
terus belajar, meneliti, mengamati, menganalisis suatu objek kejadian yang
memuat sebuah perubahan dan menentukan arah kemudian memutuskan untuk berada di
arah tersebut – Dastro
Jadikan Tantangan Sebagai Jalan Hidup – Sang
Murabbi J Sebuah
kalimat yang dikeluarkan oleh Sang Murabbi katika aku masih mengikuti halaqah
(#berarti sekarang sudah ngga dong? ngga juga sih, Cuma jarang bangat hhe).
Sebuah kalimat yang seharusnya dipegang teguh bagi orang yang senantiasa ingin
maju. Apapun tantangannya seharusnya kita hadapi karena Allah tidak akan
memberikan tantangan atau ujian di mana kita tidak bisa melawatinya. Yang
bahaya adalah ketika tantangan belum kita hadapi, namun kita sudah berfikir
bahwa kita akan gagal dan tidak bisa melewati tantangan tersebut. Dalam hal ini
berarti kita mendahulukan kehendak Allah. Banyak kegagalan terjadi bukan karena
dia mencoba melewati tantangan, namun karena dia sudah berperasangka buruk pada
dirinya sendiri bahwa dia tidak akan bisa melewati tantangan itu dan kegagalan
sesungguhnya adalah kegagalan ketika kita takut untuk mencoba bukan gagal
setelah mencoba:)(wah, dari tadi
ngomongin kegagalan terus nih, nanti bisa gagal beneran nih, #nah sudah
berprasangka buruk aja kan sama diri sendiri).
Sahabat dastro yang Hebat dan baik hatinya.
Beginilah keasyikan menulis. Dengan menulis, kita dapat menuangkan segala
kata-kata yang terbesit di benak kita dan secara otomatis para pembaca akan
memahami dan memaklumi segala apa yang kita berikan dibandingan dengan mengucapkannya
secara lisan:)karena kalau lewat
lisan, boleh jadi apa yang ingin kita utarakan berbeda dengan apa yang kita
pikirkan.selain itu, dengan tulisan, kita juga bisa mengetehui perangai si
penulis. Itu yang aku alami dan rasakan. Mungkin berbeda dengan sahabat, karena
setiap manusia kan berbeda. Bukan begitu bukan? #lho?. Betul tidak? Sahabat
dastro yang baik hatinya:)semoga
kebaikan hati yang diikat oleh perasaan memengaruhi fikiran kita dan menyebar
keseluruh tubuh. Sehingga, perasaan dan fikiran kita tetap dalam kondisi
positif:)Tampaknya sudah berpanjang
lebar padahal hanya satu hal yang ingin aku utarakan terkait KKN namun menyebar
kearah motivasi kehidupan. Memang begitulah seorang motivator, untuk
membicarakan suatu hal, ada baiknya jika kita berikan suplemen motivasi yang
tentunya berujung pada apa yang akan kita bicarakan (#gaya lw dan, kaya kanebo
kering, hhe).
Baiklah kalau begitu, Sahabat Dastro yang
Hebat. Pada kesempatan saat ini aku ingin membahas sedikit dari apa yang aku
alami dalam KKN di Baduy. Ini adalah sebuah tantangan untuk para mahasiswa yang
diserah-tugaskan oleh UIN. KKN adalah bentuk tantangan agar kita dapat
berinteraksi dengan masyarakat lokasi KKN yang belum banyak kita kenal dan
dapat membantu menghadapi persoalan masyarakat sekitar atau memberikan program
yang bermanfaat untuk mereka. Manusia sebagai yang difitrahkan sebagai makhluk
sosial memang harus berinteraksi dengan sesama. Karena dengan berinteraksi kita
bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga dari masing-masing orang dan dapat
membuka pintu rezeki kita juga. Bukan begitu bukan? #lho?
Dalam KKN Baduy, tentunya tiap kita (aku dan
para sahabat kelompok KKN) mengantongi tujuan yang berbeda-beda selain tujuan
utama yang diprioritaskan, yaitu Allah, memenuhi tugas LPM kampus dan memberi
manfaat untuk masyarakat. Kalau aku mempunyai target untuk menghabiskan buku 7
keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki dalam 40 hari dengan otak kanan selama
KKN di Baduy. Sebelum berangkat KKN aku sempat meminjam buku 7 Keajaiban Rezeki,
Percepatan Rezeki dalam 40 Hari dengan Otak Kanan, dan Bob Sadino yang ku
pinjam dari sahabatku, agustina. Alhamdulillah target itu tercapai dan aku pun
dapat manfaat banyak dari buku karya ippho santosa itu. Ternyata tidak hanya
aku saja yang membaca buku itu, Sahabat Satriyo lebih dulu habis membaca kedua
buku itu, sahabat sholeh, dan eddy pun juga sempat membaca buku 7 Keajaiban
Rezeki dan Percepatan Rezeki, serta sahabat-sahabat lainnya yang sempat
melihat-lihat karena penasaran akan buku itu. Selain itu, target ku adalah
mengetahui sejarah baduy dan belajar banyak tentang karakteristik masyarakat
baduy beserta sahabat kelompok KKN. Aku juga belajar menyesuaikan diri dengan
masyarakat yang belum aku kenal sebelumnya dan aku juga belajar lebih mandiri (#emang
biasanya?). jujur saat di rumah hampir tidak pernah aku mencuci baju sendiri,
hhe. Namun ketika di baduy aku lebih mandiri dan aku menikmatinya :D dalam
benakku sebelum berangkat, apapun yang akan terjadi nanti, apapun tantangannya
nanti, akan aku hadapi dengan sebijak mungkin J. Itulah target-target ku yang Alhamdulillah hampir semua
tercapai, entahlah dengan para sahabat lainnya. Mungkin hampir sama dengan ku,
ada yang ingin tahu menahu tentang sejarah peradaban baduy, baduy dalam dan
baduy luar, vegetasi yang tumbuh di sana, karakteristik masyarakat, kealamian
lingkungan di sana, adat-istiadat baduy, bagaimana cara melamar wanita baduy
dan membawanya ke Jakarta (#lho? siapaa hayoo?). Itulah hal-hal yang mungkin
sempat terlintas di benak masing-masing kita ketika sampai di baduy. yang pasti
kita mendapatkan banyak dari apa yang kita alami dan rasakan di sana. Ini
adalah sebuah pengalaman yang menjadi kesan tersendiri yang mungkin tidak kita
rasakan sebelum dan sesudahnya J apapun
yang terjadi harus kita syukuri. Bukan begitu bukan? aku mendapatkan banyak
pelajaran berharga bersama sahabat dan masyarakat KKN Baduy. entah kenapa, aku
suka mengamati kepribadian dan perangai seseorang. Mungkin hal ini bisa
dibilang profiler. Masyarakat baduy ternyata mempunyai perangai yang unik dan
berbeda dari masyarakat yang aku pernah aku jumpai dan ketahui sebelumnya. Aku
juga banyak bertanya tentang kondisi dan perangai masyarakat baduy pada umumnya
pada tokoh masyarakat yang dirinya sudah diakui oleh para pu’un baduy, yaitu
Bapak Budi, satu-satunya orang yang tinggal di baduy yang ku tahu mendapat
gelar Doktor. Beliau adalah seorang peneliti yang meneliti dan mengamati
perihal kehidupan masyarakat baduy dan pada akhirnya terpincut untuk tinggal
dan menetap di sana. Dari beliau aku mengetahui bahwa masyarakat baduy tidak
menuntut hak. Mereka mengutamakan kewajiban dari pada hak. Beliau mengatakan
bahwa masyarakat baduy, khususnya wanita mempunyai 80% kewajiban dan 20% hak,
sementara masyarakat di Jakarta kebalikannya. Dari beliau juga, aku mengetahui
bahwa masyarakat baduy tidak matrealistis. Tidak seperti yang dibicarakan orang
pada umumnya bahwa masyarakat banten matrealistis, namun masyarakat baduy
khususnya kampung cicakal tidak seperti ini. Pa budi mengatakan bahwa orang-orang
yang bekerja dengannya lebih mengutamakan komitmen dan hasil. Masalah dana itu
nomer selanjutnya. Begitulah pendapat beliau. Apa yang aku rasakan selama di
baduy, memang hampir sama dengan apa yang pa budi katakan. Yang ku tahu,
masyarakat sana tidak melihat dan menilai seseorang dari fisiknya namun dari
kebaikan hatinya J mereka
juga menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kebersamaan, dan kejujuran. Itulah
opiniku tentang masyarakat baduy.
sekarang aku akan memberikan opini tentang
sahabat-sahabatku satu kelompok dalam KKN. Alhamdulillah, Allah mengizinkan aku
untuk satu kelompok dengan mereka. Aku bersahabat dengan orang-orang yang
insyaAllah beriman dan orang-orang yang berada dalam koridor dakwah.
Sebaik-baiknya sahabat adalah yang saling menasihati dalam kebenaran dan
kebaikan serta senantiasa mengajak kita untuk selalu dekat dengan Allah dan
Rasulnya:)aku belajar dari mereka,
merekalah yang mengisi dan mewarnai cerita perjalanan hidup ku salama KKN di
Baduy. mungkin aku tidak pernah menemukan sahabat-sahabat yang karakteristik
perangainya seperti mereka. Aku mempelajari dengan mengamati kepribadian
mereka. Merekalah Robet, Arif, Sholeh, Mahmuddin, Imam, Satriyo, Lukman, Edi,
Deddy, Sarwan, Asep, Indra, Febi, Devi, Rika, Eva, Eli, Putri, Suci, April,
Fitri, dan Tina. Kami 23 orang bekerja bersama dalam KKN Baduy 2011. Namun
tentunya aku hanya banyak mengamati sahabat ikhwannya saja. aku belajar
berfikir positif dari robet, menjadi pribadi yang mengagumkan dari arif. Ia
adalah sosok sahabat yang bertanggung jawab dan terlihat berjiwa penyayang. aku
kenal arif hanya ketika tergabung dalam kelompok KKN. Aku tidak menyangka akan
perangai dia yang ketika rapat terkesan serius namun ketika KKN sense of humor nya terlihat. Sholeh yang cenderung
praktis dalam berbagai tindakan. Mahmuddin yang lembut hatinya namun kokonyolan
yang spontannya membuat tak seorang pun dalam kelompok KKN yang bisa menahan
tawa. Pengocok perut yang luar biasa di sela-sela orang serius rapat dan sibuk
memikirkan program. Ia adalah salah satu dari dua sahabatku, satu lagi
defriandio rahim, yang ketika membaca qur’an membuat air mataku jatuh. Dia juga
sangat diandalkan selama KKN untuk pergi-pergian, baik belanja maupun mengantar
surat dan orang, dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam. Aku belajar
senantiasa senyum kepada siapa saja dan dalam kondisi apa saja dari Imam. Iya
sosok yang bersahaja dan tulus dalam segala tindakan. Satriyo memang terkenal
dengan cirikhas suaranya yang seperti penyiar radio. Dia pandai memaintakan intonasi
dalam berbicara seperti seorang sales marketing yang mencoba menjual prodaknya
maka dari itu sebuah anugerah untuk ku ketika ia menghadapku untuk gabung di
bisnis yang aku jalani sekarang (hhaha, you know lah). Aku belajar menjaga
integritas dari sosok lukman. Ia kondisinya senantiasa fit ketika beribadah.
Sosok yang secara tidak langsung memberikan aura kharismanya, padahal dahulu
tidak. Namun, sekarang ia memberikan banyak perubahan sejak menjadi ketua Komda
Saintek. Edi jiwanya seperti menyatu dengan alam dan lingkungan. Aku belajar
dari sikapnya yang selalu berusaha menyetujui pendapat sesorang dan tidak ingin
menyinggung perasaan seseorang. Prinsipnya cukup kuat. Deddy adalah sosok yang
luar biasa. Aku belajar banyak darinya terutama teknik berkomunikasi yang baik.
Walaupun aku sudah belajar banyak tentang ilmu komunikasi namun kadang aku
sulit untuk menerapkannya di depan orang banyak. Aku belajar dari dia. Sarwan,
aku belajar dari kewibawaannya dan sikap mengerti kondisi orang lain. Seorang
asep memang rajin dari semester satu aku kenal. Indra, walaupun aku sudah kenal
lama dengan dia dan tempat tinggalnya pun tak jauh dari ku, namun ketika KKN
aku menemukan sifat-sifat khas barunya yang di luar dugaan. Aku tak bisa
ceritakan itu, yang pasti semua karakteristik dari kepribadian para sahabat dan
masyarakat baduy aku berikan yang positif dan bermanfaat untuk ku sementara
yang negatifnya biar aku saja yang tahu dan akan aku buang. Demikianlah cerita
yang dapat aku sampaikan di “Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY Part 1”.
Selanjutnya di “Menapak Tilas Ceritera KKN BADUY Part 2” akan diceritakan
tentang tokoh masyarakat, antusias anak-anak, akhwat KKN, cerita lucu, dan
lain-lainnya. So, yang sabar ya :D
Sumber :
http://danu-saputro.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar