Sabtu, 25 Desember 2010

Saya Mantan Komentator Dakwah


Awalnya saya orang yg bermasalah dari sisi kehadiran di LQ/Usrah, tidak perlu ditanya tentang aktifitas yaumiyah; tilawah, almatsurat, qiyamul lail, duha, hafal qur'an, hadits, shalat berjamaah dimasjid, aktifitas sosial kemasyarakatan dll, semua garis datar (-) atau kali (x) ketika mengisi di daftar mutabaah. Kehadiran sy sudah terlalu membahagiakan teman2 LQ dan Murobi jika sebulan datang sekali.

Selanjutnya saya menjadi penggangguran da'wah, dikasih amanah, karena alasan kesibukan kerja, urusan keluarga dll, amanah tidak ada yang terlaksana. ditengah kelemahan iman itu saya mulai bernostalgia dengan masa lalu, mengapa jamaah ini tidak seperti dulu lagi, semua terasa hambar. semangat itu mulai hilang. Dan saya mulai berkesimpulan ADA YANG SALAH DENGAN JAMAAH INI.

Berikutnya saya mulai menjadi "KOMENTATOR DA'WAH" mulailah mengomentari satu persatu masalah yg ada dijamaah; mulai dari anggota dewan yang rangkap jabatan jadi ketua dakwah level Kabupaten, anggota dewan yang studi banding, ustadz yang tdk bisa mengurusi keluarganya, acara yang biasa diadakan dimasjid kini pindah kehotel, ustadz-ustadz yang biasa menenteng Al Quran ditangannya kini lebih senang memainkan communicator saat diwawancarai oleh media dan masih banyak masalah jamaah yang tidak luput dari komentar saya. Pokoknya waktu itu saya sukses menjadi KOMENTATOR.

Selain sukses jadi komentator, saya juga sukses mempengaruhi beberapa teman LQ untuk bersama2 menjadi PENGANGGURAN sekaligus KOMENTATOR. Setelah itu saya memutuskan untuk CUTI dari LQ Hal yang paling membuat mantap saya untuk CUTI LQ adalah karna Ustadz kesayangan saya, yang menjadi Murobbi saya ketika SMA di-IQAB atau bahasa sebahagia teman DIPECAT. Beliau diturunkan dari keanggotaan DEWASA ke MADYA, selang beberapa bula diturunkan lagi dari MADYA ke MUDA. Karna sesuatu dan lain hal.

Saya tidak terima, saya protes dengan cara tidak LQ lagi. Tapi yang aneh ustadz kesayangan saya yang di IQAB itu justru tetap LQ, walaupun harus duduk manis bersama mantan-mantan binaanya di kelas MUDA. aneh kan saya, hehehehe...yang saya bela ternyata tetap LQ malah saya yg berhenti.

Ustadz yang di IQAB ini baru saja diamanahi Amanah yang jauh lebih Berat sebagai pimpinan jamaah level propinsi, karena kesabarannya bersama jamaah. Semoga Allah memberikan kekuatan kepadamu Ustadz untuk memikul amanah da'wah yg semkin berat ini.

Singkat cerita, setelah lama menjalani status sebagai PENGANGGURAN sekaligus PENGAMAT DA'WAH, membuat saya jenuh juga. Saya mulai rindu dengan ikhwah-ikhwah, mulai rindu dengan LQ, MABID. Rindu akan amanah, rindu akan kerja2 da'wah. Saya ingin kembali bangkit menjadi PEMAIN, yang siap menhantarkan bola-bola amanah da'wah menuju sasarannya. saya mulai benci menjadi PENGAMAT, yang serba tau segalanya, saya benci jadi PENONTON yang hanya bisa menyoraki para pemain ketika mereka salah dalam mengoper bola, dan kadang hanya membuat ONAR di lapangan pertandingan.

Dari situlah saya mulai merenung; APAKAH BETUL ADA YANG SALAH DENGAN JAMAAH INI? atau....jangan-jangan SAYA YANG BERMASALAH?.....jabawannya ternyata; SAYA YANG BERMASALAH !!! [redaksi/iw-bu]


Sumber :

Islamedia:

http://islamedia-online.blogspot.com/2010/11/saya-mantan-komentator-jamaah-dakwah.html

0 komentar:

Posting Komentar

Bertukar Banner 1

Photobucket

Bertukar Banner2

 

Enlightening Blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com