Hanya mereka yang bisa
dibilang mati yang tidak memiliki impian, yang tidak menginginkan perubahan
yang lebih baik pada dirinya dan kehidupannya. – Dastro
Dalam mengarungi kehidupan ini,
kadang kita tak sadar sudah seberapa jauhkah perjalanan kita? Perjalanan kita
yang jelas menuju tujuan kita. Tujuan yang diperintahkan Allah ketika kita
dilahirkan di Dunia. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk beribadah
kepadaNya. Dalam Al-qur’an termaktub di surat Adz-zariat ayat 56 yang berbunyi
dalam bahasa Indonesia : “Tidak ku
ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”. Ibadah
mempunyai arti luas, tidak hanya sholat dan membaca Al-qur’an namun belajar,
berbakti kepada orang tua, menebar kebaikan untuk sesama, bersedekah, menjalin
tali silaturahmi dan silaturahim, bahkan senyum pun merupakan sebagian dari
ibadah. Itu semua adalah bekal kita di dunia dan di akhirat. Kita akan selamat
jika berpegang teguh pada keimanan kita kepada Allah dan Rasul dalam mengikuti
aturan indah yang ada di Al-qur’an dan as-sunnah.
Segala sesuatunya telah
diciptakan dan ditakdirkan Allah dengan keindahan dan keseimbangan. Namun,
kadang bahkan sering kita tidak menyadarinya atau tidak melihat keindahan dan
keseimbangan itu. Boleh jadi hati kita yang belum sanggup menerimanya karena kita
kurang bersyukur dan meminta lebih dari apa yang Allah berikan atau mungkin
telah tertutupi oleh dosa-dosa kita sehingga cahaya yang indah itu sulit masuk
dan diterima oleh kita. MasyaAllah, mudah-mudahan tidak sampai seperti itu. Jika
kita merasa seperti itu atau bahkan tidak merasa mari segera kita kembali
memohon ampun dan kembali ke jalan-jalan yang diridhoi Allah. Semoga Allah
mengetahui keadaan kita, memaklumi kita, dan mengizinkan kita untuk terus
memperbaiki diri sehingga Dia meridhoi kita. Amin.
Sahabatku
yang tulus hatinya dan besar impiannya, berusaha meraih impian yang baik adalah
salah satu dari Ibadah kita kepada Allah. Apalagi impian kita itu berujung pada
kemaslahatan orang banyak. Semoga segala impian baik kita terwujud. Untuk meraih
impian besar, tentunya kita tidak boleh melupakan aktivitas kecil di sekitar
kita. Memang kita harus berpikir dan berjiwa besar untuk menjadi orang besar
namun tentunya dicapai dengan langkah-langkah kecil untuk menuju kesana. Kita tetap
melakukan agenda rutin kita yang kita sukai dan kita fokuskan untuk mencapai
impian kita yang besar itu. Berbicara soal impian sebenarnya tak ada kurangnya
dan tak ada lebihnya jika hanya sebatas teoritis saja namun tidak disertai
dengan tindakan. Sebenarnya aku pun malas membuat teori-teori tentang motivasi
dan impian jika diriku sendiri masih terhanyut dan terperangkap dalam
kemalasan. Sebab, kesuksesan berada pada alam tindakan bukan rencana. Tapi bagaimanapun
juga, hal ini sudah mendorongku untuk selangkah lebih maju dibanding mereka
yang tidak mempunyai impian dalam hidupnya. Sekali lagi kita berharap dan
berdoa mudah-mudahan Allah mengizinkan kita untuk mencapai impian kita dengan
rahmat-Nyadan member i hidayah jika ada diantara kita yang belum punya impian
atau belum jelas impianNya. Amin
====================zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz========================
Tahun berganti tahun aku lewati
dan habiskan dengan perubahan yang cukup signifikan pada alam pikiran dan
rencana tapi masih belum signifikan pada alam tindakan…..zZzZz
Waahh!!!….Sudah dipenghujung
tahun rupanyaa….hmm, tak terasa 2012 sudah hampir expired dan berganti 2013. Tahun baru telah tiba….”Welcome
a new year”
Sayang kalau melewatkan moment
tahun baru ini jika tidak ada yang berkesan dan berwangi (bukan berbau) muhasabah. Beberapa tahun terakhir ini
aku lebih merasakan indahnya pergantian tahun ketika diiringi dengan muhasabah dan dzikir di masjid-masjid
terutama di masjid Attin. Sudah tidak zamannya lagi memeriahkan akhir tahun
hanya dengan hura-hura, bicara yang tak penting, acara yang tidak jelas dan
akhirnya tidur seharian saat tanggal satu di bulan januari. Bangun-bangun,
tiba-tiba umur sudah menua saja. semoga kita terhindar dari hal-hal yang
seperti itu ya. Amin.
Pada suatu minggu (sudah bosan
dengan kata-kata suatu hari, hehe) aku mulai mencari ide untuk memeriahkan
acara tahun baruan ini dan dengan siapa
saja. Pada saat itu aku ingat sahabatku, ka lutfi, pernah mengajak tahun baruan
bersama. Aku langsung terpikir acara yang akan kita lakukan di momen tahun
baruan ini, karokean. Hampir semua orang
khususnya anak muda, dari berbagai kalangan, paling suka dan keranjingan kalau
diajak karokean. So, guna menyolidkan kita semua dalam kebersamaan, karokean
adalah solusinya. Di sisi lain, kita sama-sama lepas dan seperti tak ada gap diantara kita dan yang lebih penting
jangan ada dusta diantara kita, halaah :D
Sobat gaul di mana pun anda
berada. Mendekati tahun baru, aku mulai gencar mengSMS sobat dastro untuk ikut acara tahun baruan bersama. Sudah terpikirkan
juga rangkaian acara dalam menyambut pergantian tahun ini dan bersama siapa
saja nantinya aku akan pergi. Rangkaian acaranya adalah karokean, nonton
(optional), bakar kembang api (optional), buat resolusi (optional), dan ikut
doa + dzikir di masjid sunda kelapa. Orang-orang yangnya juga sudah terpikirkan
oleh ku, walaupun aku banyak SMS orang, tp dalam benakku, aku ingin mengajak Ka
Lutfi, Rusdi, Faris, Qaffah, dan Indah. Walaupun terbesit robet, sahabatku yang
sangat asyik dan menyenangkan itu, namun sepertinya sangat sulit mengajaknya
karena sudah lama ia sulit dihubungi dan jarang kumpul denganku beserta sahabat
lainnya. Aku juga mengSMS Dewi
Antariksa, banyak sahabat yang baik dan asyik yang ku kenal aku SMS dan ajak. Aku awalnya memprioritaskan sahabat yang
pernah gabung di kegiatan inovasi dan kreativititas dari kemenpora. Tapi, tak
menutup kemungkinan aku sms sahabatku yang biasa berkumpul dengan ku karena
tidak enak dengan mereka jika aku punya acara tanpa mengajaknya. Orang pertama
yang aku hubungi adalah ka lutfi, karena awalnya memang dia yang mengadakan
acara bersama, dan akhirnya dia konfirmasi ikut dengan penuh antusias. Kemudian
faris yang konfirmasi ikut, berlanjut indah. Rusdi masih belum ada kabar. Aku mengajak
sahabatku baim yang beberapa minggu ini sering bersamaku, namun karena dia
pulang ke rumah di daerah tiga raksa maka sulit baginya untuk bergabung dengan
kita. Aku mengharapkan Huneyku, Qaffah Silma Azas, ikut bergabung. Tapi, aku
tidak akan mengajaknya tanpa izin dari orang tuanya terlebih dahulu. Jadi,
lebih baik aku diam dan tidak mengajaknya namun hanya memberitahu bahwa aku
akan mengadakan acara tahun baruan bersama para sahabat yang ia kenal juga. H-1
sudah terkumpul 6 orang yang konfirmasi untuk ikut tahun baruan bersama. Aku sudah
memikirkan dan mempertimbangkan waktu keberangkatan dan acara utama yang akan
kita laksanakan nanti setelah adanya diskusi sedikit di fb dengan para sahabat.
Jadinya kami akan berangkat ke Inul Vista untuk karokean, dari sana langsung
menuju At-tin via toll untuk ikut dzikir nasional, dan kemudian ba’da sholat
subuh kami buat resolusi bersama disertai doa bersama agar resolusi kami
terwujud. Resolusi menjadi satu rangkaian acara yang penting untuk kami
laksanakan bersama. Bagaimana caranya agar pertemuan dan agenda kita di moment
tahun baruan ini tidak sekedar pertemuan biasa tapi sebuah pertemuan dan agenda
yang mempunyai pesan dan kesan tersendiri bagi yang merasakannya. Hal ini yang
menjadikan kita tambah dekat dan lebih mengerti satu sama lain. Persahabatan
yang tumbuh menguat, mengikat, dan mengesankan. Persahabatan yang lebih dari
sekedar rasa. Rasa yang sulit diracik, ditebak, dan dirasakan. Lebih dari
sekedar rasa….